Cara Mudah Download Video Youtube Tanpa software IDM

Posted by Unknown Jumat, 23 Mei 2014 0 komentar
         

Belakangan ini youtube menjadi salah satu situs terpopuler di dunia maya. dengan menyediakan fasilitas dan layanan yang menarik. ini membuat para pengguna ingin memiliki atau mendownload content di youtube. dan di gunakan sesuai dengan kebutuhan masing masing.  Buat rekan rekan  yang ingin download vidio youtube tanpa IDM saya mencoba berbagi trick atau cara untuk mendownload video di youtube.

  • silahkan anda buka situs youtube.com , kemudian anda pilih vidio atau file yang anda inginkan untuk di download.
  • setelah anda menemukan video atau file yang cocok untuk di download, kemudian copy address url video tersebut.


  • Setelah anda copy link/url video tadi silahkan buka,Halaman Download Youtube atau (klik disini).Kemudian pastekan Url Videonya disana dan klik"Download Now".
  • Kemudian anda pilih format video yang anda inginkan,misalnya 3Gp, MP4, Flv dll.Nanti secara otomatis akan terbuka panel download untuk menyimpan file anda.

  • kemudian klik download.
  • selamat mencoba, semoga bermanfaat. terimakasih

Baca Selengkapnya ....

My Album Adventure Collections

Posted by Unknown Selasa, 13 Mei 2014 0 komentar
Disinilah awal saya belajar organisasi. Disinilah awal dari mimpi mimpi.


Mengkonsep Acara Seminar Motivasi Bersama Rekan UKMKI Al-Jihad UMB



Out Bond pantai pasir putih

Acara IMSS Aksi peduli palestina di ITB Bandung


menara kubus

Bertemu Orang orang Hebat Se-Indonesia Agenda Saresehan Nasional di ipb Bogor


IMSS


Tugu Rimau, Kaki Gunung Dempo Sebuah perjalanan panjang akan segera di mulai..


tangga sewu di kaki gunung dempo

Ayo Terus Bermimpi Kawan.. dan Wujudkan Impian Itu.. sampai jumpa di Mahameru the next Adventure.!

Baca Selengkapnya ....

Ketakutan Orang Tua & Stressnya Sang Anak

Posted by Unknown Minggu, 11 Mei 2014 0 komentar
Banyak sekali saya bertemu dengan orang tua yang hidupnya penuh khawatir dan ketakutan terutama akan masa depan anaknya.

Hingga segala cara ditempuhnya, mulai dari menyekolahkan di sekolah UNGGULAN, mengikutkan di berbagai kursus, bimbingan belajar. Memaksa anak untuk mengerjakan setumpuk PR setiap hari dan sebagainya.

Al hasil..., anak-anak kita malah menjadi anak yang stress gampang marah dan pembangkang !!! dan sering kali berujung pada penyimpangan prilaku anak dan remaja. Dan setelah itu kerja orang tua disibukkan untuk mencari berbagai macam TERAPIS untuk "menyembuhkan" anaknya.

Inilah yang sering kami hadapi, membantu orang tua yang anak2nya stress karena KETAKUTAN ORANG TUANYA AKAN MASA DEPAN ANAKNYA.

Memang benar kita tidak bisa melihat masa depan anak kita...., tapi kita bisa melihat MASA KINI anak-anak kita. Ini yang sering kali tidak kita sadari dan luput dari perhatian kita.

Apakah masa kini mereka bahagia hidup bersama kita atau tidak, jika mereka bahagia selalu bersama maka sesungguhnya kita tidak perlu lagi kita mengkhawatirkan masa depannya. Orang yang masa-masa kecilnya hidup bahagia (berbeda dengan penuh dengan kemewahan) maka kelak akan menjadi orang yang bahagia pula.

Karena anak-anak yang masa kecilnya hidup bahagia maka kelak iapun akan terus merasa bahagia di masa depannya.

Mengapa demikian ???

Karena masa depan adalah kumpulan dan akumulasi dari masa kini, nasib seseorang kelak merupakan akumulasi pikiran dan perasaan di saat ini.

Anda boleh percaya atau tidak percaya, tapi apa yang saya sampaikan ini adalah berdasarkan kumpulanpengalaman hidup saya dan orang2 yang hidupnya sukses dan bahagia di hampir seluruh dunia, sekali lagi tidak hanya sukses tapi juga BAHAGIA. Jadi saya sendiri memilih untuk percaya. bahwa anak yang hidup bahagia kelak akan hidup bahagia dimasa dewasa.

Itulah mengapa pertanyaan saya setiap hari pada anak adalah "Apakah kamu bahagia nak, jadi anak ayah ?"

Bukan pertanyaan yang umum seperti nilai, PR dan sejenisnya, yg sering membuat anak langsung berubah menjadi diam dan stress untuk menjawabnya..

sumber

Baca Selengkapnya ....

Anak Menyimpang apa penyebabnya?

Posted by Unknown 0 komentar
Dari pengalaman kami menangani kasus2 penyimpangan prilaku anak dan remaja, ternyata sebagian besar masalah berawal dari:

1. Orang tua yang tidak harmonis dan tidak mampu mendidik dengan tepat hingga anak frustasi dan tidak betah dirumah dan tidak dekat dengan orang tuanya dan bergaul dengan anak-anak yang mengalami nasib yang sama.

2. Karena anak tidak bisa menyalurkan potensi minat dan bakat terbesar dalam dirinya, karena


sistem sekolah yang lebih menekankan pada ulangan, tes dan sistem rangking dan bukan memupuk bakat dan minat anak dan menyalurkannya hingga anak bahagia dan tidak stress serta fokus untuk meraih prestasi di bidang yang diminatinya, juga di akibatkan karena orang tua yang berlomba2 menekan anaknya agar mendapat rangking di sekolahnya dan juara di kelas.

3. Selebihnya masalah penyimpangan prilaku remaja terjadi karena kuatnya pengaruh lingkungan mempengaruhi si anak, karena faktor nomer 1 dan 2 sebagaimana tersebut di atas.

Bayangkan jika ada lebih banyak orang tua dan PIMPINAN SEKOLAH menyadari hal ini.....

Mari kita renungkan bersama....

-Ayah Edy-

Baca Selengkapnya ....

Sekolahnya Manusia

Posted by Unknown 0 komentar


Oleh D. Zawawi Imron
Pada umumnya, ruang kelas di sekolah itu dipagari empat keping tembok. Para pendidik tentunya tidak bermaksud agar anak didik sulit melihat keluar sehingga ada jarak dengan alam bebas. Di ruang kelas, anak didik cukup belajar dari buku dan ucapan-ucapan guru. Anak boleh mendengar di kelas nama pohon mahoni, tapi tak akan pernah melihat pohon itu karena di halaman atau di kebun sekolah tak ada pohon mahoni. Yang terjadi kemudian adalah sejenis verbalisme. Verbalisme dalam pendidikan barangkali belum dosa, hanya sekadar dianggap salah kaprah.


Penata tari Gusmiati Suid pernah bercerita bahwa ia bertemu anak orang gedongan yang jadi murid sekolah modern. Ketika anak itu ditanya dari mana asalnya telur, anak itu menjawab, "dari supermarket". Habis, anak itu tidak pernah menyaksikan ayam bertelur.

Tidak itu saja, di beberapa tempat, ada anak peternak yang sudah tidak akrab lagi dengan sapi, karena di sekolah tak ada waktu untuk memperkenalkan ternak secara konkret. Padahal, kata kolomnis Mahbub Djunaidi, sekali melihat lebih baik daripada seribu kali mendengar.

Itulah kiranya, di beberapa tempat ada orang-orang berinisiatif mendirikan "sekolah alam". Antara lain, produser film Boy Rifai mendirikan sekolah alam di Tawangmagu, Karanganyar, Jawa Tengah. Budayawan H M. Nasruddin Anshoriy Ch. mendirikan sekolah alam di pesantren "Ilmu Giri" di Bantul, Jogjakarta.

Yang pernah saya kunjungi ialah sekolah alam "Insan Mulia" di Surabaya. Sekolah ini didirikan tahun 1999 oleh para cendikiawan yang peduli terhadap alam, antara lain Drs Sulthon Amin MM, Prof Dr Muchlas Samani, dan beberapa pakar lainnya. Di sekolah ini, murid-murid diajak mengenal, mengakrabi, dan kemudian bersahabat dengan alam. Alam kalau dimakmurkan akan banyak memberikan manfaat bagi kita. Misalnya, kalau ditanami, dipupuk, disiram, dan dirawat dengan cinta, tanaman itu akan memberikan buah-buah yang baik kepada manusia. Tapi, kalau alam itu dirusak, dicemari, misalnya hutan-hutannya digunduli, alam itu bisa membalas dengan banjir yang menyengsarakan. Bahkan, kalau alam itu dijadikan arena maksiat, korupsi, pengkhianatan, dan lain-lain, maka alam kadangkala bisa marah dan membalas dengan bencana tak terduga sehingga teknologi yang supercanggih pun tidak berdaya menangkisnya.

Anak didik di sekolah alam yang saya kunjungi itu diupayakan terhindar dari verbalisme, yang sekadar tahu namanya, tapi tidak tahu beda dan kegunaannya. Agar anak-anak di sekolah alam itu mengenal aneka ragam pohon, di halaman sekolah yang luas ditanami lebih dari 100 jenis pohon. Murid-murid diberi sejenis "teologi khalifah" bahwa manusia diturunkan ke bumi ialah ditugaskan Tuhan untuk memakmurkan bumi.

Agar murid-murid mengenal margasatwa, mereka diantar ke kebun binatang. Ke kebun binatang mereka tidak sekadar diarahkan sebagai turis, lebih dari itu diberi bekal rasa "ingin tahu" sebagai calon intelektual yang "haus ilmu". Dalam bidang studi sastra, sekali-kali sekolah alam itu mengundang sastrawan untuk mengajar menulis dan membaca puisi. Pada saat yang lain, siswa secara bergantian diajak hidup dan bermalam di tengah-tengah masyarakat petani. Siswa ikut turun ke sawah berlumur lumpur, ikut bekerja, dan bersuka duka bersama petani selama beberapa hari.

Meskipun anak-anak ini rata-rata putra orang-orang kelas menengah ke atas, dan tidak semua akan jadi petani, mereka ditanami rasa cinta pada dunia pertanian. Kalau nanti mereka jadi pejabat diharapkan menjadi pejabat yang mengerti penderitaan orang kecil dan perjuangan Bapak Tani.

Di sekolah alam itu tidak hanya diajarkan percaya kepada buku. Semua bidang studi yang ditargetkan kurikulum pemerintah diajarkan, tapi selebihnya mereka diarahkan untuk membaca alam. Ada adagium dalam bahasa latin, natura artis magistra, alam adalah guru seni yang baik. Tapi, bagi orang Minangkabau, alam bukan sekadar guru seni, tapi guru kehidupan. Buktinya mereka punya kearifan lokal berbunyi, alam takambang jadi guru, alam terkembang jadi guru. Sekarang, kalau di mana-mana ada kesadaran baru orang merasa perlu belajar pada alam, terkembang jadi guru. Sekarang, kalau di mana-mana ada kesadaran baru orang merasa perlu belajar pada alam, akhirnya kearifan lokal itu akan menjadi kearifan global.

Mungkin tidak semua pakar menyetujui adanya sekolah alam itu. Tapi, biarkan saja terus berkembang. Tidak perlu ada larang-melarang, apalagi larangannya hanya berdasarkan teori, tidak berdasarkan pengalaman. Kalau perlu di mana-mana muncul sekolah-sekolah alam yang lain. Biarkan seribu bunga bermekaran di atas bumi pertiwi.

Sekolah alam itu memang mengajarkan teori-teori seperti sekolah pada umumnya, kelebihannya ditambah dengan pengalaman-pengalaman yang konkret, agar teori tidak sekadar menjadi angan-angan atau mimpi.

Kalau dirumuskan dengan singkat, sekolah alam adalah sekolah tempat belajar bertindak mencintai alam, belajar menjadi manusia yang berdaya lahir batin, bertanggung jawab merawat dan mengawal negara, karena alam atau tanah air adalah sajadah tempat bersujud kepada Tuhan.

Baca Selengkapnya ....

Mencibir UJIAN NASIONAL

Posted by Unknown Sabtu, 10 Mei 2014 0 komentar

By Munif Chatib

“Sudahlah, santai saja, santai saja. Sudahlah, lalui saja, lalui saja. Seperti air mengalir. Kan Bella sudah pengalaman menaklukkan ujian nasional, terutama MATEMATIKA, waktu di SD dan di SMP. Sekarang di SMK, pasti bisa juga .. ,” nasihat saya buat Bella. Namun tetap saja si Bella menghela nafas panjang. Saya merasa kasihan. Bella stres. Badannya mulai mengurus dan kepalanya terus merasa pusing. Terkadang dia mengeluh, kenapa ya untuk menjadi seorang disainer, kok harus ujian matematika, fisika, kimia, dan lain-lain. Mestinya kan ujiannya yang berhubungan dengan disain. Ya, kala ujian praktek disain kosmetik, hasilnya “DAHSYAT”. Bagus sekali. Saya sedih mendengar keluhannya. Terus si Bella saya beri semangat untuk ikut sistem pendidikandi negeri ini yang memang TIMPANG dan TIDAK ADIL. 

Namun ada pertanyaan si Bella yang cukup menyesakkan dada. “Gimana kalo Bella tidak lulus ujian nasional? Pasti Bella dan Baba malu.” Saya menjawabnya dengan formal bahwa dapat ikut kejar paket C dan lulus. Baba tidak malu , atau .... “ ..KITA SAMA-SAMA DOBRAK SAJA PENJARA SISTEM PENDIDIKAN YANG TIDAK MANUSIAWI INI. UNTUK JADI DISAINER PROFESIONAL TIDAK HARUS MELALUI TES-TES RIBET. BELAJAR DARI MANA SAJA. BELAJAR KEPADA SIAPA SAJA. BERKARYA SETIAP HARI. SIAP MENJADI ORANG YANG MENCIPTAKAN LAPANGAN PEKERJAAN, BUKAN MENCARI PEKERJAAN. MENJADI MANUSIA YANG SIAP HADAPI HIDUP DAN TERUS BELAJAR.”
Lalu kita berdua sepakat untuk bersama MENCIBIR UJIAN NASIONAL ...”WUEEEEHHHH” sampai kita berdua terterbahak-bahak menertawakan DUNIA ..

Baca Selengkapnya ....

Kisah Ayah & Anak Menemukan ‘Surga’

Posted by Unknown 0 komentar
Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yang sedang membaca koran…
anak : “Ayah, ayah,” kata sang anak.
“Ada apa Nak?” tanya sang ayah.
“Aku capek, sangat capek. Aku capek karena aku belajar mati-matian untuk mendapat nilai bagus, sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek. Aku mau menyontek saja! Aku capek. Sangat capek.
Aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! Aku capek, sangat capek.
Aku capke karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung. Aku juga ingin jajan terus!
Aku capek, sangat capek, karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati.
Aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman- temanku, sedang mereka seenaknya saja bersikap kepadaku.
Aku capek ayah, aku capek menahan diri. Aku ingin seperti mereka yang terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah!” Begitu sedihnya, sehingga sang anak pun mulai menangis.
Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata: ”Anakku, ayo ikut ayah. Ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu.” Lalu sang ayah menarik tangan sang anak, kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang.

Lalu sang anak pun mulai mengeluh ”Ayah kita mau kemana sih?? Aku tidak suka jalan ini. Lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi serangga, berjalanpun susah karena ada banyak ilalang. Aku benci jalan ini ayah!” Sang ayah hanya terdiam. Mereka pun tetap berjalan terus.
Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu - kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang.
“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? Aku suka! Aku suka sekali tempat ini!” Sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.
“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah,” ujar sang ayah. Si anak pun ikut duduk di samping ayahnya.
” Anakku, tahukah engkau mengapa di sini begitu sepi? Padahal tempat ini begitu indah?”
” Tidak tahu Ayah, memangnya kenapa?”
“Itu karena orang-orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tahu ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu.”
” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya, Yah?”
”Nah, akhirnya kau mengerti”
”Mengerti apa? Aku tidak tahu apa yang harus dimengerti”
” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi.
Bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga dan akhirnya semuanya terbayarkan? Ada telaga yang sangat indah, seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? Kau tidak akan mendapat apa-apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku.”
” Tapi Ayah, bersabar itu tidak mudah. ”
”Ayah tahu. Oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat. Begitu pula hidup, ada Ayah dan Ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu. Tapi ingatlah anakku, kami tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri.
Maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri. Jadilah pribadi yang kuat, yang tetap tabah dan tawakkal karena kau tahu ada Tuhan di sampingmu. Maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang. Nah, kau tahu akhirnya kan?”
”Ya Ayah, aku tahu.. Aku akan mendapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini. Sekarang aku mengerti. Terima kasih Ayah, aku akan tegar saat yang lain terlempar.” Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya..
Sahabat Family Guide, kita tidak tahu seberapa besar cobaan dan rintangan yang Tuhan berikan pada kita. Tapi sahabat mesti tahu, Tuhan tidak akan memberikan cobaan melebihi kekuataan hambanya.
Teruslah berdo'a, tawakal dan pasrah akan kehendak-Nya karena semua telah dituliskan. Sekecil apapun amal ibadah yang kita lakukan akan dibalas beribu-ribu kali lipat, begitu juga sebaliknya.
Jangan terlena oleh kehidupan duniawi yang semu ini, karena kita hanya hidup sementara saha dan akan kembali kepada-Nya.
Tuhan Maha Mengetahui atas segalanya.
Kesabaran akan membuahkan hasil yang indah.
Ingat sahabat, Tuhan sangat menyukai orang-orang yang sabar.
Semoga kita semua bisa menjadi orang-orang yang sabar dan mendapat cinta-Nya.

Baca Selengkapnya ....