Mencibir UJIAN NASIONAL

Posted by Unknown Sabtu, 10 Mei 2014 0 komentar
Bagikan Artikel Ini :

By Munif Chatib

“Sudahlah, santai saja, santai saja. Sudahlah, lalui saja, lalui saja. Seperti air mengalir. Kan Bella sudah pengalaman menaklukkan ujian nasional, terutama MATEMATIKA, waktu di SD dan di SMP. Sekarang di SMK, pasti bisa juga .. ,” nasihat saya buat Bella. Namun tetap saja si Bella menghela nafas panjang. Saya merasa kasihan. Bella stres. Badannya mulai mengurus dan kepalanya terus merasa pusing. Terkadang dia mengeluh, kenapa ya untuk menjadi seorang disainer, kok harus ujian matematika, fisika, kimia, dan lain-lain. Mestinya kan ujiannya yang berhubungan dengan disain. Ya, kala ujian praktek disain kosmetik, hasilnya “DAHSYAT”. Bagus sekali. Saya sedih mendengar keluhannya. Terus si Bella saya beri semangat untuk ikut sistem pendidikandi negeri ini yang memang TIMPANG dan TIDAK ADIL. 

Namun ada pertanyaan si Bella yang cukup menyesakkan dada. “Gimana kalo Bella tidak lulus ujian nasional? Pasti Bella dan Baba malu.” Saya menjawabnya dengan formal bahwa dapat ikut kejar paket C dan lulus. Baba tidak malu , atau .... “ ..KITA SAMA-SAMA DOBRAK SAJA PENJARA SISTEM PENDIDIKAN YANG TIDAK MANUSIAWI INI. UNTUK JADI DISAINER PROFESIONAL TIDAK HARUS MELALUI TES-TES RIBET. BELAJAR DARI MANA SAJA. BELAJAR KEPADA SIAPA SAJA. BERKARYA SETIAP HARI. SIAP MENJADI ORANG YANG MENCIPTAKAN LAPANGAN PEKERJAAN, BUKAN MENCARI PEKERJAAN. MENJADI MANUSIA YANG SIAP HADAPI HIDUP DAN TERUS BELAJAR.”
Lalu kita berdua sepakat untuk bersama MENCIBIR UJIAN NASIONAL ...”WUEEEEHHHH” sampai kita berdua terterbahak-bahak menertawakan DUNIA ..


TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Mencibir UJIAN NASIONAL
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://mas-sujat.blogspot.com/2014/05/mencibir-ujian-nasional.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar